Pupuk Kaltim bakal menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) di dalam menghadirkan produk berkualitas, manfaat mendukung ketahanan pangan nasional. Implementasi SNI di setiap produk yang dihasilkan, menjadi jaminan sekaligus perlindungan bagi pelanggan pada kualitas memproses Pupuk Kaltim di dalam mendorong produktivitas pertanian di dalam negeri.
Komitmen berikut melandasi keikutsertaan Pupuk Kaltim pada Indonesia Quality Expo (IQE) Ke-8 Tahun 2020, yang digelar Badan Standardisasi Nasional (BSN) di Jogja City Mall Yogyakarta pada 12-15 November 2020. Pada IQE tahun ini, Pupuk Kaltim menampilkan produk-produk perusahaan, seperti Urea Daun Buah, NPK Pelangi, NPK Pelangi Agro.
Selain itu, Pupuk Kaltim terhitung menampilkan produk pupuk hayati, yaitu Ecofert, Biodex dan Biotara, dan juga produk-produk riset. Pupuk Kaltim terhitung menampilkan Remotely Operated Vehicle (ROV), aplikasi Distribution Planning plus Control System (DPCS) dan Jasa Pelayanan Pabrik.
Selain produk-produk Perusahaan, Pupuk Kaltim terhitung melibatkan mitra binaan di dalam IQE Ke-8 Tahun 2020, yang terhitung didorong untuk menghadirkan produk memiliki kwalitas dan cocok SNI, mulai berasal dari batik, makanan olahan, produk herbal, hingga kreasi usaha penyandang disabilitas lewat Inkubator Bisnis Permata Bunda.
Mewakili Manajemen Perusahaan, VP Inovasi dan Pengembangan Manajemen Pupuk Kaltim Alvina Elysia Dharmawangsa menyebutkan keikutsertaan Pupuk Kaltim di dalam IQE setiap tahun bukan sekadar meramaikan aktivitas saja, namun terhitung tunjukkan komitmen Pupuk Kaltim pada SNI, baik untuk produk yang dihasilkan, maupun hasil inovasi dan memproses mitra binaan Perusahaan.
“Implementasi SNI menjadi poin utama Pupuk Kaltim yang secara bertahap diikuti semua inovasi di lingkungan perusahaan, baik yang bersifat pelayanan maupun pengembangan digitalisasi industri 4.0, terhitung hasil memproses mitra binaan perusahaan,” terang Alvina di dalam info tertulis, Kamis (12/11/2020).
Dari upaya tersebut, semua produk yang dihasilkan berasal dari keterkaitan aktivitas usaha Pupuk Kaltim hingga dampak yang diberikan Perusahaan bagi lingkungan dan penduduk yang tertuang pada bermacam program, mampu terstandarisasi secara berkelanjutan.
“Dua tahun terakhir, hasil inovasi hingga produk riset dan memproses mitra binaan didaftarkan Pupuk Kaltim untuk meraih SNI, sebagian di antaranya sudah tersertifikasi BSN,” tambahnya.
Pupuk Kaltim menghendaki IQE yang terselenggara setiap tahun mampu mendorong semua iklim usaha maupun pelayanan di bermacam bidang terstandar SNI, sebagai jaminan kualitas dan kualitas, di samping memberikan kepuasan kepada konsumen.
“Pupuk Kaltim berkomitmen untuk konsisten menerapkan SNI. Begitu pula untuk produk lainnya berasal dari mitra binaan maupun ide inovasi yang dihasilkan, sehingga ke depan, aktivitas usaha perusahaan ditopang bersama dengan baik oleh semua bidang yang terstandar SNI,” imbuhnya.
Kepala BSN Kukuh Syafruddin Ahmad mengungkapkan IQE merupakan layanan yang diberikan BSN bagi semua pelaku usaha yang sudah terstardardisasi, sekaligus mengkampanyekan penerapan SNI untuk merawat pembeli berasal dari segi kesehatan, keamanan dan keselamatan, tidak cuman untuk menambah daya saing produk di dalam negeri.
Hal ini terhitung merupakan anggota berasal dari upaya pemerintah untuk pemulihan suasana ekonomi pascapandemi COVID-19, terutama bagi UMKM sehingga mempunyai daya saing lebih tinggi lewat sistem memproses yang cocok kaidah SNI.
“Saat ini pemerintah fokus pada pemulihan ekonomi nasional dan tidak terhenti 100%. Adanya SNI diharap produk kita lebih berdaya saing dan secara ekonomi Indonesia tidak mengalami keterpurukan,” tutur Kukuh.