Biro Kesejahteraan Sosial Makau (IAS) udah membunyikan alarm atas peningkatan signifikan persoalan problem perjudian sepanjang paruh pertama tahun 2024. Menurut laporan resmi, 108 persoalan terdaftar di proses pusat tentang persoalan perjudian sepanjang periode ini, menandai tren yang mengkuatirkan mengingat 169 persoalan tercatat sepanjang tahun 2023.

Rincian persoalan problem perjudian:

Data yang diberikan oleh pemerintah Makau mengungkapkan beragam individu yang terdampak problem perjudian. Di antara 108 persoalan yang dilaporkan, sebagian kecil (sekitar 1%) melibatkan individu yang bekerja segera sebagai bandar di industri perjudian. Sebanyak 4,3% persoalan lainnya tentang bersama individu yang bekerja di pekerjaan tentang perjudian semut 69 login, layaknya kolaborator junket atau pelayan yang bekerja di tempat perjudian. Statistik ini menyoroti jangkauan kecanduan judi di luar populasi umum, bahkan merubah mereka yang berada di di dalam industri tersebut.

Menurut information formal (pdf), semangat di balik perilaku berjudi perlihatkan bahwa tekanan finansial merupakan aspek utama bagi 24,1% berasal dari mereka yang melacak bantuan. Sementara itu, 21% individu melaporkan berjudi untuk hiburan, dan 17% memanfaatkan permainan kasino sebagai langkah untuk meredakan kebosanan atau depresi. Berbagai semangat ini menggarisbawahi sifat kompleks berasal dari kecanduan judi dan berbagai aspek yang bisa sebabkan perilaku bermasalah.

Baccarat udah terlihat sebagai permainan yang paling sebabkan ketagihan di antara mereka yang melacak bantuan, bersama 47% pemain memiliki masalah melaporkan kecanduan terhadap permainan kasino spesifik ini. Persentase ini jauh lebih tinggi daripada bentuk perjudian lainnya, layaknya taruhan sepak bola dan bola basket, yang berada di peringkat kedua. Popularitas bakarat di kasino Makau bisa saja berkontribusi terhadap keunggulannya di dalam persoalan kecanduan, menjadikannya titik fokus untuk usaha intervensi.

Demografi dan siasat respons:

Dalam hal demografi, mayoritas individu yang melacak pertolongan untuk problem perjudian berada di dalam rentang umur 30 sampai 39 tahun. Selain itu, 40% berasal dari persoalan ini melibatkan wisatawan, yang perlihatkan bahwa kecanduan judi di Makau tidak terbatas terhadap penduduk lokal namun juga merubah sebagian besar pengunjung. Wawasan ini perlu untuk mengatur usaha pencegahan dan pengobatan, khususnya di kota yang dikenal bersama industri pariwisata dan permainan yang berkembang pesat.

Seperti yang dilaporkan Asia Gaming Brief, Wu I Mui, kepala divisi Pencegahan dan Pengobatan Perjudian Bermasalah di IAS, mengedepankan perlunya tindakan yang lebih baik untuk mengatasi persoalan yang konsisten berkembang ini. Menanggapi meningkatnya jumlah kasus, biro tersebut berencana untuk mengintensifkan promosi pesan perjudian yang bertanggung jawab, khususnya di tempat yang kerap dikunjungi wisatawan. Ada juga rencana untuk bekerja mirip bersama pedagang lokal untuk menaikkan kesadaran berkenaan fasilitas pertolongan yang ada bagi mereka yang berjuang melawan kecanduan judi.